Home » » Bukan Office Boy Biasa

Bukan Office Boy Biasa

mono ayam bakar
Oleh: Agung Pribadi
BISAKAH  seorang Office Boy menjadi sukses? Jawabannya bisa! Ada contohnya yaitu A. Pramono seorang milyarder pemilik jaringan rumah makan “Ayam Bakar Mas Mono”.
Ketika ia menjadi office boy ia mempunyai tekad tidak mau selamanya menjadi Office Boy. Ia ingin membahagiakan orang-orang yang dicintainya yaitu keluarganya dan orang tuanya.
Ketika ia tidak sedang disuruh ia memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar komputer di kantor di saat teman-temannya sesama office boy maingame.
Setelah ia menguasai komputer iapun dipercaya melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan komputer. Tidak lama kemudian ia diangkat menjadi supervisor. Ketika menjadi supervisor ia banyak mendapat pelajaran bisnis dengan learning by doing (belajar sambil melakukan).
Lelaki itu juga sering menolong pekerjaan temannya di bagian keuangan, sehingga ia jadi mengerti tentang keuangan. Intinya Pramono melakukan lebih dari kewajibannya, ternyata hal ini bermanfaat menambah ilmunya.
Ia pun kemudian berhenti menjadi pegawai dengan menjadi penjual gorengan keliling sambil mencari-cari peluang bisnis yang lain. Ia pun akhirnya menemukan peluang bisinis. Ada lapak kosong di depan Kampus Universitas Sahid. Tapi ia hanya bisa berjualan dari jam 7 sampai jam 2 siang karena kalau sudah jam 2 siang akan dipakai oleh penjual nasi goreng.
Hal ini berarti ia harus mengorbankan waktu tidurnya, pergi ke pasar jam 3 pagi dan mulai menyalakan kompor jam 4 pagi. Tapi ia rela, demi kesuksesan. Hari pertama berjualan dengan modal ayam 4 ekor ternyata 1 ekor jatuh ke tanah dan kotor. Iapun harus mencucinya.
Di mata rekan-rekannya sesama pedagang di situ ini adalah tanda-tanda usahanya akan bangkrut. Tapi ia tidak percaya itu. Menurutnya Tuhanlah yang menentukan kesuksesan seseorang, ia hanya harus berusaha sekuat tenaga serta pikiran dan berdoa supaya sukses. Ia tidak percaya tahayul.
Sejak kecil ia juga dididik ibunya untuk rajin bersedekah di waktu lapang maupun sempit. Tidak lama kemudian ia mendengar ceramah Ustadz Yusuf Mansur bahwa sedekah adalah kunci sukses. Ternyata memang ia sukses.
Sekarang sudah memiliki 20 cabang dan sudah menjadi milyarder. Ia juga membuka usaha kuliner lain yaitu “Bakso Moncrot”. Kliennya adalah sebuah stasiun TV ternama di Jakarta. []

0 komentar:

Posting Komentar

Ter-Popular Minggu ini.